Konservasi air? Butuhkah?
9 out of 10 based on 10 ratings. 1 user reviews.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya merupakan air. Dahulu kala Indonesia terkenal sebagai negara yang subur. Bisa dilihat sampai penjajah pun menginginkan kepemilikan indonesia.
Siklus air pun juga sangat seimbang, apalagi Indonesia merupakan negara tropis yang dilewati garis khatulistiwa.
Kebutuhan air pun tercukupi waktu itu.
*Memasuki era perkembangan
Ternyata lama kelamaan ketika sebagian wilayah di Indonesia telah menyandang perkembangan ke arah negara maju(katanya), siklus itu menjadi tidak lagi seimbang.
Apalagi ditambah pengurangan lahan perhutanan yang semakin liar menyebabkan pasokan air kadang berlebih dan kadangpun juga kekurangan.
Bisa kita lihat bisnis properti, jual beli rumah,ruko,pertokoan begitu menggiurkan. Terkadang tanpa perhitungan AMDAL terlebih dahulu. Pembangunan gedung-gedung bertingkat pun juga sudah menggelora dengan alasan perkembangan. Bukan hanya masyarakat saja tetapi juga yang paling berperan untuk mengendalikan negara ini juga menjadi icon yang bertitle peran utama dalam permasalahan ini.
Padahal ketika kita mengulas lebih dalam, akar permasalahan yang terjadi di negara ini adalah menurunnya sikap untuk memilah dan mempertimbangkan kemajuan-kemajuan di segala bidang yang memang berasal dari luar negara Indonesia sebelum masuk ke Negara Indonesia.
Terbukti orang lebih kritis ke arah kemajuan bukan kritis ke arah pertimbangan akan dampak yang terjadi kemudian. Setidaknya kita dapat mengambil kemajuan global dengan pertimbangan dampak yang dihasilkan.
Tahukah anda?
Disebagian wilayah, PDAM berperan penting dalam ketersediaan air. Tetapi kenyataannya dalam riset yang saya lakukan, masih banyak wilayah yang warganya tidak memiliki pasokan air bersih
1.Di daerah kabupaten kebumen misalnya, ketika saya singgah disuatu tempat disana, saya disuguhi air minum, tetapi ketika saya minum air itu, rasanya seperti meminum air yang tercampur kotoran bebek. Setelah saya tanyakan, ternyata memang pasokan air mereka berasal dari sumur yang dibuat di area persawahan. Tanpa ada penyaringan pestisida. Kalau ketika musim kemarau berkepanjangan, air yang ada semakin keruh, kadang kering.
2.Di Magelang, kebanyakan warga telah mengandalkan PDAM di wilayah tersebut. Memang bersih, tetapi sebenarnya tidak untuk minum secara langsung. Harus dimasak sungguh-sungguh sampai mendidih. Karena air mengandung kaporit untuk menjernihkannya.
3.Di Semarang, di daerah kota yang memang sudah berkembang ke arah maju tetapi sebenarnya secara kepribadian ada warga yang belum siap untuk itu. Sehingga kebersihan masih kurang diperhatikan. Pola hidup pun semakin tidak terkendali bagi sebagian orang (merata disetiap wilayah yang mulai maju), Sebagian wilayah memang telah mengandalkan PDAM tetapi sebagian wilayah lain masih seadanya. Dampak limbah yang tidak terkendali. Membuat sebagian wilayah semarang keruh dan tidak sehat. apalagi siklus air yang tidak seimbang berdampak kadang kekeringan dan kadang kebanjiran.
Dan apa alasan yang selalu diutarakan untuk menyangkal/mendebat?
"kita tidak boleh menjadi negara yang tertinggal,kita harus mengikuti perkembangan global, dsb"yang intinya berakar pada kemajuan global.
Maaf sebelumnya,itu merupakan fakta yang benar adanya.
Lalu pentingkah konservasi air?
Tidak, hal yang paling penting adalah mengembalikan kembali keseimbangan siklus. Berkembang ke arah negara maju itu baik,tetapi akankah lebih baik lagi bila menjadi negara maju yang memiliki alam dan keseimbangan?
Karena ketika alam tumbuh, indonesia menjadi negara yang ane yakin menjadi contoh bukan diberi contoh.
Jadi konservasi alam > konservasi air
Tags
Artikel Redaksi