Bagi anda yang bermain microstock dengan stok berupa vektor pasti pernah mengalami Ketika anda tidak bisa melakukan upload file Selain File Vektor dengan Ekstensi .EPS, terutama jika anda bermain di Situs Microstock seperti Shutterstock dan menjadi kontributor disana,
{getToc} $title={Table of Contents}
Microstock Approve file vektor .EPS
Karena untuk vektor sendiri di situs microstock kebanyakan memang masih menggunakan EPS saja sebagai syarat untuk bisa di approve atau diterima (Vektor), sehingga Untuk itu maka kita perlu melakukan converting menggunakan Adobe Illustrator. Tetapi tentu hal itu memerlukan biaya seperti lisensi untuk berlangganan Adobe Illustrator anda perlu membayar tagihan bulanan.
Padahal dalam kasus ini, anda menggunakan software lain untuk desain, dalam hal ini adalah Infinite Design, yang merupakan software pengolah vektor yang dapat digunakan di Android maupun di IOS, saya sendiri menggunakan Infinite design di Android dengan membeli lisensi dengan hanya membayar Rp100.000 an saya sudah bisa mendapatkan software ini untuk digunakan tanpa perlu membayar biaya bulanan karena ini adalah on time purchase atau pembayaran satu kali.
Tetapi untuk dapat di approve pun juga ada banyak faktor yang mempengaruhi ya...
Infinite Design Worth it?
Menurut saya cukup worth it setelah melakukan eksplorasi software tersebut sejauh ini, dan saya cukup nyaman untuk menyandingkannya dengan Samsung P205 yang sempat saya beli 2 tahun lalu.
Walaupun saya sadar, masih perlu belajar banyak untuk dapat membuat garis yang benar benar tegas, tetapi disini saya cukup terbantu dengan adanya software, eh aplikasi... sama aja ya.. cuman ini adalah software atau perangkat lunak berbasiskan mobile.
Alasan kenapa pilih Infinite Design
Alasan saya sebenarnya simple.. karena pekerjaan utama saya sudah cukup banyak berinteraksi dengan komputer, sehingga rasanya cukup lelah untuk berkreasi dengan komputer desktop, harus duduk juga khan.. sedangkan jika memakai tablet, bisa sambil istirahat dan rileks..
eh iya, ada yang pernah bilang bahwa infinite design itu adalah procreatenya android.. hal itu salah bro...
Infinite design dengan Procreate yang biasa dipakai user IPAD itu beda bgt.
Procreate itu RASTER, sedangkan Infinite Design itu Vektor.. jadi jangan disamakan..
Makannya Infinite design bisa menyimpan file dengan format .SVG, sedangkan ProCreate tidak bisa.
Tapi, kita tak tau, kedepan kalo ada improvement dari procreate, sehingga bisa desain vektor... seperti halnya Infinite Design, juga punya saudara yang khusus desain raster, yaitu Infinite Painter, harganya lebih murah.. hehe.
Kelebihan desain pakai infinite design tablet
- Bisa sambil tiduran.. kloget sana... kloget sini.. pokoknya seenak mungkin
- Sarana untuk mengurangi kejenuhan dan kepenatan.. ya refreshing gitu, misal buat pattern atau coret coret doodle.. :)
- Bisa mirroring dengan sangat mudah, bahkan buat kaleidoscope pun cukup simple, berbeda dengan software yang ada di desktor, harus buat templatenya dulu.. hehe ( harusnya malah lebih canggih desktop ya..) entahlah... sedangkan di Infinite design, kita udah bisa melakukan itu hanya dengan pencet pencet doang.. langsung deh jadi, tanpa perlu buat template..
- Bisa di Ekspor ke file SVG yang nantinya bisa dikolaborasikan deh, dengan software desktop.. jadi nantinya software desktop cuman untuk menghaluskan dan eksport serta menata layout buat deliver ke microstock..
- Jika pengen file EPS, kita bisa melakukan konversi seara gratis dengan software gratis, yaitu Inkscape, yang sekarang sudah cukup powerful fitur fiturnya.. Gratis dan Open Source Pula... ini sudah saya coba untuk upload ke Microstock dan di Approve file EPS nya.
Bagaimana Cara konversi file SVG ke EPS menggunakan Inkscape?
Disini saya sebatas menunjukkan caranya saja ya, untuk bagaimana layouting dan lain sebagainya.. mungkin bisa jadi di postingan selanjutnya... tapi sepertinya panjang deh, makannya saya gak janji..
disini saya fokus untuk melakukan konversi file ke SVG dulu ya sob, agar bisa di Upload di Microstock seperti Shutterstock, adobe stock.
1. Silahkan anda Export desain anda di Infinite Design ke inkscape save dengan menggunakan format .SVG setelah itu silahkan anda buka INKSCAPE yang telah anda install di komputer.
Bagaimana cara menginstal inkscape itu sudah saya buat di artikel sebelumnya di website RAHMANCYBER.NET
Intinya disini saya anggap anda sudah melakukan instalasi Inkscape sehingga langkah selanjutnya adalah membuka file .SVG menggunakan Inkscape
maka secara otomatis file .SVG anda akan terbuka seperti selayaknya Anda membuka file EPS atau .Ai di Adobe Illustrator karena memang untuk file di Inkscape itu memakai .SVG
2. Anda bisa menata desain anda, sehingga dapat lebih rapi
3. Setelah selesai, silahkan klik menu "File" yang letaknya berada diatas tepat dideretan Menu Bar
4. Setelah itu klik "Save As"
5. Silahkan Pilih format file, dan pilih file dengan ekstensi Encapsulated PostScript / biasa disebut .EPS
Note: Format file EPS adalah kependekan dari Encapsulated PostScript. Itu dibuat oleh Adobe pada tahun 1992. Ini adalah format file grafik standar yang dimaksudkan untuk menempatkan gambar atau gambar dalam Dokumen PostScript. Pada dasarnya ini adalah program postscript yang disimpan sebagai satu file.
Silahkan anda beri nama file, dan setelah itu klik "Save"
"Jika anda menggunakan Inkscape dengan Bahasa Indonesia, maka anda hanya perlu menghafal layout, karena layout tidak berbeda, hanya bahasanya saja yang berbeda.. tetapi jika anda mahir bahasa inggris... saya sarankan deh, anda pake software dengan bahasa inggris.. :)"
6. Setelah itu maka anda akan dihadapkan pada pilihan settingan file .EPS anda..
Pada kotak dialog diatas, terdapat banyak pengaturan ya.. itu sih belum seberapa sebenarnya.. tetapi, disini saya ingin memberikan note untuk pengingat saya sendiri maupun untuk membantu anda memahami pengaturan ini.
A. Restrict to PS Level
Ini merupakan pilihan PS/PostScript Level..
Adobe memperkenalkan PostScript ini pada tahun 1985, dan bahasa deskripsi halaman telah mengalami peningkatan dan perubahan selama bertahun-tahun. Sama seperti versi perangkat lunak baru yang berisi fitur baru yang tidak tersedia di versi sebelumnya, level PostScript berikutnya telah menambahkan dukungan untuk fitur baru dan cara penulisan kode dasar telah mengalami modifikasi.
Perbedaan utama dalam level PostScript utama adalah:
- Adobe PostScript Level 1 adalah bahasa dasar yang asli.
- Adobe PostScript Level 2 menambahkan dukungan untuk ukuran halaman yang berbeda dan pencetakan warna yang lebih baik.
- Adobe PostScript Level 3, dirilis pada tahun 1997, memiliki penanganan grafis yang lebih baik, mendukung lebih banyak font, dan mempercepat pencetakan.
Tetapi di Inkscape ini hanya terdapat 2 level PostScript, yaitu Postscript Level 2 dan 3.
Dalam hal penerbitan desktop, level PostScript yang digunakan untuk membuat file PostScript (dan PDF) sebagian bergantung pada level PostScript yang didukung oleh printer dan driver printer. Driver printer dan printer lama tidak dapat menginterpretasikan beberapa fitur yang ditemukan di PostScript Level 3, misalnya.
B. Text output option
Ini merupakan pilihan yang berkaitan dengan bagaimana nanti perlakuan terhadap teks yang ada di desain anda.
Ada 3 Pilihan yang disediakan Inkscape,
- Embed Fonts, ini berarti anda akan melakukan embed font ke desain, itu berarti jika komputer tidak terinstal fonts yang anda gunakan pada desain, maka akan muncul missing. Jika telah terinstal, maka akan langsung terhubung ke file design dan mengkonfigurasikan secara otomatis, walaupun itu berbeda komputer.
- Convert text to Paths, maka nantinya teks yang ada di desain anda, akan diubah menjadi garis jalur, bahasa teknisnya lebih dikenal sebagai paths. dan ini yang dianjurkan ketika anda memakai font pada desain yang diperuntukkan untuk di upload ke microstock.
- Omit text in PDF and create LaTex file, LaTeX adalah bahasa markup atau sistem penyiapan dokumen untuk peranti lunak TeX. Tex merupakan program komputer yang digunakan untuk membuat typesetting suatu dokumen, atau membuat formula matematika.
Jadi disini anda disarankan memilih opsi Convert text to Path. Karena ini meningkatkan peluang approve dan mengurangi peluang reject.
C. Rasterize filter effects
Rasterize efek filter: Buram, bayangan, dan filter lainnya tidak dapat digunakan dalam PDF. Opsi ini memberi tahu Inkscape untuk membuat 'foto' objek/area apa pun dalam gambar yang memiliki filter. Dengan begitu, gambar akan tetap terlihat sama dalam file OUTPUT.
Disini tidak saya centang, karena saya tidak memakai efek filter.
D. Resolution for rasterization (dpi)
Resolusi untuk rasterisasi (dpi) berarti Semakin tinggi nilainya, semakin halus 'foto' objek yang difilter. Nilai umum adalah 96 dpi untuk tampilan layar, dan 300 atau 600 dpi untuk pencetakan.
E. Output Page Size inkscape
memungkinkan Anda memilih bagian gambar mana yang akan diekspor.
Use document's page size, artinya ini akan menggunakan ukuran halaman dokumen yang telah anda setting sebelumnya ketika membuat new document
Use exported object's size, berarti ini akan menggunakan ukuran objek yang anda desain.
F. Bleed/margin (mm)
Perlu jadi perhatian bahwa bleed itu ternyata merupakan margin, jadi anda memberi batas aman antara dokumen desain dengan tepi kertas.
Pada pengaturan inkscape ini menggunakan satuan mm/milimeter. Hal ini perlu sih untuk dunia percetakan.
Ini merupakan settingan desain yang saya gunakan untuk ekspor SVG ke EPS guna di upload ke Shutterstock.
Setelah dirasa OK, maka silahkan klik "OK"
Jadilah sudah file .EPS dari Inkscape...
Setelah itu, upload deh ke situs Microstock
Beres..